entah1982

Placeblogger, Semakin Banyak Dinanti Mekar di Wonogiri

In wonogiri on Agustus 4, 2008 at 3:21 pm

Paradoks teknologi. Blogger itu seperti dukun. Mungkin itu juga yang Anda alami selama dan rasakan selama ini. Maksud saya, Anda berpeluang dikenal “kesaktian” Anda justru oleh orang-orang yang jauh dari tempat tinggal Anda. Ketimbang oleh orang-orang yang sekampung atau sekota dengan Anda.

Mungkin kondisi ini merupakan bukti ucapan dari seorang Daniel Boorstin, sejarawan dan juga pustakawan Perpustakaan Congress Amerika. Ia bilang, teknologi senantiasa mendekatkan kita dengan yang jauh sekaligus menjauhkan kita dengan yang dekat. Dipikir-pikir, pernahkah atau seringkah Anda mengirim SMS atau email ke tetangga dekat, bahkan saudara, dibandingkan melakukan hal yang sama dengan teman maya Anda ?

Realitas di atas itu, hemat saya, semoga tidak menyurutkan niat Anda, bila dalam kesempatan ini saya mengajak Anda untuk menjadi seorang placeblogger.. Demi ikut berperan serta dalam bersuara konstruktif, ikut bicara, memberikan sumbang saran dalam membangun daerah Anda, kota Anda dan bahkan kampung Anda.

Belenggu top-down. Istilah placeblogger pertama kali saya temui ketika majalah TIME edisi 25 Desember 2006 telah mendaulat pembacanya, “you,” Anda, sebagai tokoh pilihan mereka tahun itu. Walau saya hanya mampu membeli majalah itu dari loakan sejak tahun 90-an, utamanya kalau main ke depan Gedung PMI di Jalan Kramat Raya, Jakarta (“moga Pak Yono asal Sragen masih sehat-sehat dan masih jualan di sana”), saya ikut bersorak dalam hati. Kiranya ngeblog saya sejak tahun 2003, rasanya seperti ikut pula kecipratan apresiasi dari majalah terkenal itu.

Placeblogger adalah blogger yang tulisannya mengupas topik daerah tempat sang blogger itu tinggal. Posisi kedepannya, menurut saya cukup penting. Anda mungkin mengamati, bahwa interaksi antar warga di daerah itu selama ini mengandalkan pada media-media arus utama. Utamanya surat kabar. Itu pun seringkali surat kabar terbitan propinsi atau bahkan nasional.

Akibatnya, porsi pemberitaan terkait daerah bersangkutan teramat kecil. Terlebih lagi, karena kaidah nama membuat berita, maka yang sering muncul adalah kutipan-kutipan pernyataan pejabat. Komunikasi model atas bawah.

Belum lagi wartawan di daerah itu sangat jarang mengalami rotasi, maka mereka yang statis mangkal di daerah yang sama selama belasan atau puluhan tahun itu dapat diduga terancam mengalami “keausan” perspektif dalam melihat persoalan lokal. Bahkan tidak mungkin, mereka justru menjadi bagian dari masalah karena setengah berkolusi, sehingga nasibnya terjerembab semata hanya menjadi pejabat kehumasan tak resmi dari para elit di daerah.

Memberi perspektif lain. Placeblogger adalah antidot untuk mengimbangi pola komunikasi atas-bawah yang menjadi “nyawa” utama media-media arus utama selama ini. Blog-blog yang ditulis oleh aktivis atau blogger daerah, setidaknya diharapkan mampu memunculkan perspektif lain, dari kacamata arus bawah, dalam memandang persoalan lokal yang sama.

Apalagi ada tren positif, terlihat dari blog AyoNgeblog ini, betapa makin riuhnya kecenderungan para rekan-rekan blogger untuk mendirikan komunitas blogger dengan ikatan kedaerahan. Saya dan teman-teman di Wonogiri (dan para WNA di luar Wonogiri) berencana meluncurkan Blown, komunitas blogger Wonogiri.

Ijinkanlah saya ingin ikut serta mengompori keberadaan komunitas yang sama, di mana pun Anda berada. Ayo para placeblogger, kini saatnya Anda semakin nyaring bersuara. Untuk ikut membangun daerah Anda !

Tetapi seberapa tajam “gigitan” seorang placeblogger dalam mempengaruhi gerak laju daerah bersangkutan? Cerita-cerita menarik dari Anda yang merasa telah berkiprah sebagai placeblogger, pantas ditunggu. Saya hanya ingin berbagi info, yang mungkin hanya kebetulan.

Salah satu tulisan saya di blog The Morning Walker (saya juga punya blog untuk Solo dan juga kampung saya, Kajen), mempermasalahkan semakin riuhnya bilbor iklan-iklan rokok di Wonogiri. Ini ironi, karena wakil bupati Wonogiri adalah seorang dokter. Apalagi di bawah bilbor-bilbor rokok itu terdapat slogan “Wonogiri Bersih, Indah dan Sehat.” Lucu juga, iklan-iklan rokok kok mempromosikan kesehatan.

Salah satu bagian tulisan saya itu, dan ada fotonya, mempermasalahkan tirai kain penutup kedai-kedai makanan yang berada persis di depan gedung SMP Negeri 1 Wonogiri. Saya catat lima dari tujuh kedai makanan tempat pelajar jajan itu berupa kain-kain besar yang mempromosikan produk-produk rokok.

Mungkin ada guru tempat saya juga bersekolah di sini itu telah membaca blog saya, atau ini hanya kebetulan saja, yang pasti kini tirai-tirai kain yang berisi promosi rokok itu telah diganti. Tetapi bilbor-bilbor besar yang mengiklankan rokok itu (Info : kini Bill Gates sampai Warren Buffet akan mendanai kampanye anti rokok sedunia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, kabar ini kok tidak muncul di koran-koran Indonesia ?) dan memberikan pemasukan pajak bagi pemerintah kabupaten itu, masih garang di tengah jalanan Wonogiri.

Begitulah realita pembangunan di Wonogiri. Sebagai warga, sebagai seorang placeblogger saya telah bersuara. Dan akan terus bersuara. Anda juga, bukan?

TULISAN diambil dari www.ayongeblog.com

  1. Ayo ayo, monggo monggo sami ”menggauli” blog kangge nambah pasedherekan saha ngelmu.
    Setuju, setuju ……..

  2. Maaf baru bisa mampir ke blog ini…Soalnya posisi saya sekarang nun jauh di pelosok desa di Kalimantan. Ke warnet paling cuman seminggu sekali…sedangkan kalau komentar via operamini (handphone) hanya bisa untuk blogger (wordpress belum bisa).

    Wah, blog saya sudah di link yaaa…Tak link balik ya…Makasih…. 🙂

  3. […] di Jakarta. mengukuhkan adanya sebuah eksistensi dari komunitas blogger daerah atau boleh disebut place blogger. peran blogger daerah mungkin diharapkan bisa menjadi perwujudan tema pb2008 ini. masyarakat daerah […]

  4. Sugeng dalu sederek wonogiri. Pun tepangaken kula lare mbatu, badhe ndherek nampang. Rumiyin kula inggih siswa SMPN 1 WNG angkatan 83. Kala semanten Kepala Sekolahipun menawi mboten kelentu Bp. Soetarman Tjitro Admojo.

  5. Wilujeng dalu, nderek tepang nggih…
    Wah remen sanget saget pinanggih sedherek-sedherek saking gunung. Kulo asli Purwantoro, alumni SMP 1 Purwantoro tah 86. SMA 1 Ponorogo tahun 89. Sak menika makaryo wonten Solo.
    Blog ipun dalem link nggih…!
    Maturnuwun. Sukses ….Wonogiriku.

Tinggalkan komentar